5 Kunci Aktivitas Anak untuk Membangun Kecerdasan
Anak-anak adalah mahluk yang serba ingin tahu. Perhatikan, pada usia 3- 7 tahun mereka melakukan banyak hal, seperti sering bertanya, mengeksplorasi apa saja di sekitarnya. Anak-anak juga kagum pada apa yang mereka baru lihat.
Ketika anak-anak ingin tahu pada suatu hal, mereka melanjutkan dengan mengeksplorasinya. Saat orangtua membukakan pintu lemari, anak pun mengikuti dan penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Ia tidak sekadar menengok ke dalam, tetapi masuk, dan ingin memegang, mengoprek benda-benda yang ada di dalamnya. Inilah proses belajar secara natural dan wajar.
Lalu apa yang harus orangtua lakukan? Pada fase ini orangtua harus memahami kegiatan mereka, biarkan mereka mengeksplorasi dan membantu memberikan wadah belajar. Asal tidak membahayakan mereka, jangan cegah atau “mematikan” keingintahuan” anak.
Maka orangtua dan guru tidak boleh capai saat anak-anak menanyakan dengan kata “apa itu” atau yang lebih mendalam “mengapa”.
Jika anak-anak dibiarkan dengan rasa ingin tahu, mereka akan membuka pintu wawasan kepada dunia. Menurut Dr. Bruce Perry, di web teacher.scholastic.com menggambarkan seperti ini:
Lewat rasa ingin tahu, anak akan eksplorasi. Lewat eksplorasi, akan ada temuan (discovery). Ketika menemukannya, akan timbul kesenangan pada anak. Kesenangan akan menyebabkan anak-anak mengulangi kegiatan itu lagi. Nah, lewat pengulangan anak-anak akan menguasai atau ahli pada keterampilan baru. Keterampilan baru akan terbangun rasa percaya diri, dan seterusnya.
Untuk menghindari kebosanan, berikut contoh lima aktivitas anak yang dapat membangun kecerdasan mereka. Aktivitas berikut dibangun dalam bentuk permainan-permainan untuk menyalurkan keingintahuan dan energi mereka.
- Maze Games
Maze Games, banyak dijumpai dalam buku-buku anak, bahkan permainan di aplikasi ponsel pintar. Permainan ini bertujuan keluar dari kotak-kotak labirin. Anak-anak diajak menemukan jalan dan keluar dari garis-garis penghalang. Permainan ini mengasah otak anak untuk kreatif, jeli, dan teliti dalam “mencari jalan”.
- Puzzles
Teka-teki atau puzzles bisa berupa soal cerita dan permainan menemukan sesuatu.
- Spot The Differences
Permainan ini mengajak anak untuk bisa membedakan titik-titik perbedaan pada gambar. Game ini tentu saja merangsang ketelitian pada anak. Misalnya, membedakan dua gambar seekor Panda yang nyaris sama.
- Drawing
Nah, ini yang paling menarik anak, menggambar. Anak-anak akan senang bila diberikan alat gambar. Belajar menggambar bisa dimulai dengan menebalkan garis-garis putus-putus, hingga terbentuk sebuah gambar yang utuh. Hal ini bisa menciptakan pengalaman-pengalaman cara ia membuat garis, lengkung, dan bentuk.
- Colouring
Aktivitas mewarnai tidak kalah menarik bagi anak-anak. Sebab lewat mewarnai akan takjub menjumpai aneka warna yang ada di hadapan mereka. Maka mewarnai adalah bagian dari dunia anak. Cara-cara anak mengekspresikan dan menirukan apa yang mereka lihat.
Dari kelima aktivitas anak di atas, misalnya bisa diterapkan dalam permainan “mengenal dunia”. Anak diperlihatkan pada gambar peta dunia yang digambar dengan garis putus-putus. Orangtua bisa memancing mereka dengan pertanyaan, “Wow, gambar apakah ini? Coba, nak hubungkan garis putus-putus pada lima benua itu.” Usai menyambungkan garis putus-putus, ajak si anak untuk mewarnainya.
Inspirasi aktivitas anak selengkapnya bisa dijumpai dalam buku “365 Aktivitas Anak Cerdas”. Buku ini mengajak anak untuk learning by doing, learning by playing, dan learning by stimulating. Ajak anak-anak untuk belajar berbagai hal seperti mengenal anggota tubuh, waktu, hewan, dunia, dan banyak hal lainnya.
Tidak hanya itu, buku ini bisa memandu anak untuk melakukan aktivitas menebalkan huruf, angka, kata, dan gambar, dan menuliskannya kembali.
Yuk, ajak anak Anda lebih kreatif dalam belajar.