Gerakan Literasi Nasional; Pererat Kedekatan dengan Anak dengan Rujukan Buku Smart Big Book
Para akademisi dan pendidik khususnya yang konsen dengan literasi anak-anak, sepakat big book cocok untuk mengenalkan budaya baca tulis untuk anak-anak usia balita dan TK. Big book yang dimaksud adalah media belajar dalam format ukuran A4 atau lebih besar yang diisi dengan paduan teks singkat, bentuk ilustrasi, dan gambar yang menarik.
Derasnya arus perkembangan teknologi dan informasi yang cepat, literasi baca dan tulis menjadi basis yang perlu dibiasakan kepada anak sejak dini. Fondasi budaya literasi yang dimulai dari keluarga sebagai penyeimbang munculnya digital literasi yang mendahulu kebiasaan membaca dan menulis. Big book tepat dikenalkan kepada anak-anak sebagai media awal untuk mendampingi anak-anak mengenal literasi baca tulis.
Pernah mendengar GLN bunda? Ya, GLN atau Gerakan Literasi Nasional, meliputi, membaca, menulis, numerik, sains, digital, budaya, dan kewargaan. Gerakan literasi ini kembali dipopulerkan dalam HAI (Hari Aksara Internasional), 9 September kemarin. Gerakan Literasi disarankan dimulai dari ranah terdekat, yaitu keluarga, sekolah, hingga lingkup yang lebih luas, seperti masyarakat.
Menurut, Sukiman, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, gerakan literasi tidak saja menyoal urusan membaca, tetapi terciptanya hubungan kedekatan orang tua dengan anak-anak. Bonding anak dengan orangtua penting sebagai perekat dalam mengasuh dan mendidik anak-anak.
BACA JUGA:
Menemukan Ragam Game Edukatif dan Kreatif untuk Anak
Dari mana memulai gerakan literasi ini, ayah bunda bisa mengawali dengan membangun atmosfer budaya baca di rumah, dari lingkungan keluarga. Misalnya dengan menyediakan perpustakaan mini di rumah.
Seiring hal ini, orang tua bisa memberikan contoh kebiasaan membaca kepada anak-anak. Perlihatkan kebiasaan duduk dan diam membaca buku di ruangan yang terlihat oleh anak-anak. Sementara menjelang tidur, biasakan luangkan waktu 10 menit membacakan buku berisi dongeng atau kisah-kisah yang menginspirasi anak-anak.
Apabila di sekitar lingkungan masyarakat tempat tinggal anak, budaya literasi belum terbangun. Kampanye literasi di masyarakat, bisa disiasati dengan mendirikan perpustakaan kecil sebagai ruang bermain dan berkumpul anak-anak. Perpustakaan bisa diisi tidak melulu buku pelajaran, tetapi bisa juga dengan beragam buku cerita, dongeng, atau komik dengan konten yang mendidik.
Anak-anak pada usia PAUD dan TK, disarankan lebih banyak mendengarkan dongeng-dongeng untuk memperkaya kosakata, idiom, dan istilah yang kemungkinan tidak ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Dengan banyaknya kosakata yang mereka peroleh dan rekam, kemampuan soft skill seperti berkomunikasi, bertanya, dan diskusi harapannya terbangun sejak dini. Kemampuan ini akan membangun konstruksi dalam bercerita dan berlogika.
BACA JUGA:
Mengajarkan Literasi (Membaca, Menulis, Berhitung) Mulai Kapan?
Inilah Cara Menyenangkan Belajar Membaca dan Menulis untuk Anak
Permainan sederhana yang berhubungan dengan kata yang bisa dikenalkan kepada anak-anak, misalnya permainan scrable, teka-teki silang, puzzle, dan maze. Sementara untuk anak-anak di bawah lima tahun bisa dikenalkan dengan aktivitas bermain seperti mewarnai huruf, menebalkan huruf-huruf, menebalkan kata, serta mencocokkan huruf kecil dan kapital.
20 Menit dengan Smart Big Book
Secara natural, anak-anak menyukai buku berilustrasi gambar dengan sedikit teks. Warna-warna yang menarik, picture book misalnya.
Ini masalahnya. Sebagian besar perhatian anak-anak cenderung melompat-lompat jika disediakan buku. Mereka cenderung ingin membuka halaman lain yang mereka minati, bisa karena gambar bagus atau warna yang menarik perhatian. Butuh waktu dan arahan yang berulang, mengenalkan lembaran-lembaran bertema.
Hal ini juga terjadi pada anak-anak tipe kinestetik yang banyak bergerak. Strategi belajar dan bermain dengan tema terpadu bisa dicoba, misalnya sebelum dikenalkan huruf, biasanya sebagai pengantar Bunda bisa mengenalkan bagaimana cara membuat garis lurus, menebalkan garis lurus, kurva (lengkung), menebalkan aneka bentuk, dan sebagainya. Jika diperlukan papan tulis (whiteboard) sebagai pendukung alat bantu mereka belajar.
Maka agar anak lebih leluasa dalam belajar, format big book bisa dipilih. Mengapa menggunakan big book? Buku dengan area kertas yang luas dan besar, cenderung memudahkan anak-anak untuk belajar. Big book bisa menjadi media yang menyenangkan untuk mendampingi anak dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung. Paduan gambar, garis, huruf, kata, dan gambar menjadi lebih leluasa diletakan dalam kertas besar, ukuran big book.
Berapa lama mendampingi anak dengan media belajar big book ini? Dalam kajian jurnal UIN, waktu yang diperlukan untuk mengenalkan konten pada anak, dalam sehari maksimal 20 menit. Butuh kepandaian dari orangtua, karena anak-anak perlu rutin diulang dan didekati dengan merasa senang dalam belajar.
Memilih buku pendamping big book, yang didukung dengan tema penyeluruh, seperti dalam Smart Big Book 365 Aktivitas PAUD, Smart Big Book 365 Aktivitas TK, Smart Big Book 365 Anak Pintar, dan Smart Big Book 365 Aktivitas Anak Cerdas.
Empat buku ini bisa dijadikan rujukan dalam mendampingi anak belajar dan bermain di rumah. Orangtua tidak perlu bingung mencari aktivitas bermain dan belajar untuk sang buah hati. Ditujukan untuk anak usia PAUD dan TK. Satu hari satu soal aktivitas. Tidak perlu lama, semampunya anak-anak menyelesaikannya.
Sebagai buku rujukan untuk orangtua, buku ini mendukung program Gerakan Literasi Dasar yang direkomendasikan. Buku yang diterbitkan Cikal Aksara ini mengacu pada aktivitas baca, tulis, hitung, sains, digital, finansial, budaya, dan kewargaan. Pilih sesuai usia dan tujuan pendampingan dalam mendidik anak-anak.
Smart Big Book 365 Aktivitas PAUD
Dalam buku ini ada 217 halaman beragam permainan dan pengenalan seputar baca, tulis, dan hitung. Sebelum pada pengenalan ke tema tersebut, anak-anak didekati dengan aktivitas motorik seperti menebalkan garis, bentuk, dan huruf.
Tujuan buku ini membangun karakter positif dan mengenali diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, hingga negaranya. Misal dengan tema mengenal tubuh dan anggota badan, lingkungan, dan beragam tema yang disusun sesuai usia anak.
Kelebihan buku Smart Big Book 365 Aktivitas PAUD, yang ditujukan untuk anak usia 2,5 hingga 4 tahun ini, selain untuk merangsang anak belajar baca dan tulis, juga terdapat game interaktif seperti mencari perbedaan, maze game, menggunting, dan menempel. Dalam buku yang disusun oleh Fitri Nurul Aulia ini juga terdapat aktivitas menggambar dan mewarnai yang disertai video tutorialnya.
Smart Big Book 365 Aktivitas TK
Berbeda dengan buku sebelumnya, buku ini lebih cocok untuk anak-anak usia taman kanak-kanak (4-6 tahun). Buku ini berisi aneka ragam game edukatif dan kreatif untuk anak. Inspirasi aktivitas untuk menyibukkan jemari dan melatih otak anak. Kegiatan dalam lembaran buku ini, mendorong dan membantu perkembangan motorik, kreativitas, dan karakter positif. Berbeda pada buku PAUD, pada Buku TK ini ada latihan aktivitas menggunting dan menempel untuk melatih kemampuan motorik anak. Tema di dalam buku ini sudah mencakup 6 literasi dasar yang direkomendasikan oleh pemerintah.
365 Aktivitas Anak Cerdas
Dalam buku 365 Aktivitas Anak Cerdas membuat ragam game edukatif dan kreatif, untuk usia PAUD dan TK. Seluruh aktivitas belajar dan bermain dalam buku ini mendukung pengembangan motorik anak. Aktivitas yang bisa dilakukan pada buku mengacu pada latihan membaca, menulis, dan berhitung tahap pertama. Aktivitas game nya meliputi maze game, puzzle, menggambar dan merwarnai.
365 Aktivitas Anak Pintar
Buku ini disusun untuk menstimulisasi anak pintar dalam merangsang kecerdasannya. Rentang usia yang cocok untuk buku ini, 4—7 tahun atau usia PAUD dan TK. Perbedaannya dengan seri 365 Aktivitas lainnya adalah buku ini merupakan seri lanjutan 365 Aktivitas Anak Cerdas yang level aktivitasnya lebih tinggi. Mereka akan dikenalkan pada tata surya, ragam negara, dan tentunya masih diisi dengan berbagai game interaktif, seperti maze game, puzzles, membedakan perbedaaan, memotong dan menggunting.
Kelebihan lain dari keempat buku di atas bervideo panduan ajar berupa video tutorial menggambar dan mewarnai.
**
Memiliki anak-anak di usia PAUD dan TK, adalah masa yang fantastik bagi orangtua. Pada usia ini, anak memiliki kecemerlangan otak atau golden age, suatu kondisi yang sangat bagus untuk “menempa” mereka dengan banyak bermain dan belajar. Maka jangan sampai terlewatkan dalam mengasuh dan mendidik mereka pada usia ini.
Satu hal lagi yang tidak kalah fantastik bagi orangtua dan pembimbing dalam mendampingi anak-anak balita bukankah mengumpulkan koleksi buku-buku untuk menstimulus anak semakin pintar dan cerdas.
Yuk bunda, luangkan waktu rutin dalam sehari untuk melakukan aktivitas bersama dengan buku seri Smart Big Book dari Cikal Aksara. Melalui koleksi keempat buku ini, Bunda tidak perlu khawatir kehabisan ide terkait aktivitas belajar dan bermain bersama anak.
Learning by doing, learning by playing, learning by stimulating.