Kisah Miko, Kelelawar yang Tak Patuh pada Ibunya
Adik-adik, siapa di antara kalian yang tidak patuh pada Bunda? Hati-hati, lho. Tidak patuh terhadap Bunda, Ayah, atau orang yang lebih tua, bisa berakibat fatal untuk dirimu. Hal itulah yang dialami oleh Miko—seekor kelelawar yang tak patuh pada ibu dan neneknya.
Suatu siang, Miko merengek kepada ibunya. Ia minta diambilkan apel karena ia ingin memakannya sesegera mungkin. Mengingat semua kelelawar tidur pada siang hari dan mencari makan pada malam hari, Bunda Miko pun tidak memenuhi permintaan Miko dan tetap melanjutkan tidurnya.
Merasa diabaikan oleh sang Ibu, Miko mengalihkan perhatiannya kepada sang nenek. Dengan permintaan yang sama, Miko berharap sang nenek bisa memberinya apel yang ia harapkan. Sayangnya, sang nenek juga tidak memberikan apel tersebut. Bahkan, sang nenek juga melarang Miko untuk keluar pada siang hari.
Miko yang tidak sabar ingin memakan apel, akhirnya nekat keluar pada siang hari. Ia menganggap bahwa kelelawar juga bisa mencari makan pada siang hari. Sampai akhirnya, Miko merasa matanya semakin lama, semakin panas. Suara yang ia keluarkan pun, kalah saing oleh suara bising binatang-binatang lain. Miko pun terbang tak tentu arah.
Tiba-tiba saja, duk! Tubuh Miko membentur pohon dengan sangat keras dan ia pun tak sadarkan diri. Sang ibu dan nenek yang baru terbangun menjelang malam hari menyadari bahwa Miko tidak ada di dekat mereka. Mereka panik dan menangis kebingungan mencari dimana Miko berada.
Sementara itu, salah satu kelelawar secara tidak sengaja menemukan Miko yang tertidur di bawah pohon. Kelelawar itu segera membangunkan Miko karena waktu sudah hampir pagi. Miko yang menyadari kesalahannya, langsung menemui ibu dan neneknya. Ia sangat menyesal dan meminta maaf karena sudah tidak patuh dan marah kepada Ibu, Nenek, dan Tuhan.
Nah, adik-adik, perbuatan Miko jangan kamu ikuti ya. Patuhi orangtuamu. Jika mereka melarangmu, itu karena mereka sayang padamu. Kamu tentu tidak mau, kan, membuat orangtuamu marah dan kecewa?
Kisah lainnya bisa kamu baca dalam buku Kumpulan Terbaik Dongeng dan Mantra Pembangun Karakter Mulia karya Durroh Fuadin Kurniati. Buku ini berisi kumpulan dongeng binatang yang bisa membantu orangtua mengembangkan karakter mulia pada anak, tanpa kesan menggurui.