Sejak 1966 UNESCO menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru Dunia. Hari di mana guru-guru di seluruh dunia diberikan apresiasi karena jasa-jasanya dalam membangun moral, budaya, dan pendidikan. Dilansir tempo.co, tema kali ini mengusung “Transformasi Pendidikan Bermula dari Guru” yang akan digelar di Markas UNESCO di Paris, 5 – 7 Oktober 2022.

Sementara di Indonesia, Hari Guru Nasional ditetapkan setiap 25 November. Tanggal tersebut dipilih sekaligus untuk merayakan hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Pendidikan dari awal dan akhir tidak bisa lepas dari peran para guru. Guru masih menjadi salah satu pilar penting dalam mengedukasi keilmuan dan moral bangsa. Informasi pengetahuan yang berlimpah dengan kemudahan mesin-mesin pencari di internet tetap tidak bisa menggantikan fungsi guru. Mereka adalah salah satu fasilitator dan pendidik yang mendedikasikan hidupnya untuk menumbuhkembangkan agar anak-anak didik agar terlepas dari jerat kebodohan. Lebih jauh para guru mengarahkan anak didik untuk bisa menjadi manusia yang mandiri dan bertanggungjawab.

Dedikasi guru-guru dari berbagai level pendidikan tinggi hingga PAUD/TK tidak perlu diragukan lagi. Bagaimana pun guru-guru perlu terus dibekali kualitas pendidikan yang bagus dan bekal panduan. Nah, di tengah pendidikan era digital ini para guru pun tetap perlu beradaptasi dengan pengetahuan dan teknologi. 

Sementara, tantangan terberat bagi guru-guru PAUD/TK saat ini adalah mengarahkan anak-anak agar lebih aktif bergerak dan terlepas dari candu gadget. Maka perlu kolaborasi antara guru PAUD/TK dengan orang tua di rumah dalam menangani screen time yang berlebihan bagi anak.

Bekal keterampilan untuk mendidik anak-anak usia di bawah lima tahun tidaklah mudah. 

Pendidikan anak usia dini sebaiknya mengacu kepada metode pembelajaran yang berpusat pada anak dengan melibatkannya secara aktif. Orangtua dan guru dapat menjadi fasilitator dan motivator sesuai dengan minat dan bakat anak.