Belajar Kehidupan dari Kisah Nabi Muhammad SAW
Muhammad, lahir dari keluarga miskin. Peristiwa luar biasa hadir mengiringi kelahiran Nabi Muhammad. Saat itu, raja Abrahah dan pasukan gajahnya hendak menyerang Ka’bah. Namun, upayanya gagal karena Allah menghujani mereka dengan batu-batu dari negara yang dibawa oleh burung-burung ababil. Maka tahun kelahiran Nabi Muhammad dikenal sebagai tahun gajah.
Usia empat tahun, Muhammad kecil, saat sedang bermain, tiba-tiba didatangi seorang lelaki. Lalu lelaki itu menggendong dan membaringkan Muhammad. Lelaki itu kemudian membedah dadanya, dan mengambil segumpal sebagian, sambil berkata, “Ini adalah bagian dari tubuhmu yang dihinggapi setan.” Lalu beliau mencucinya dengan air zamzam dan mengembalikan lagi ke tempat semula. Ia adalah malaikat Jibril yang sedang menyamar sebagai manusia.
Peristiwa itu dikenal dengan peristiwa bedah dada, “ syaq as-sadr.” Kejadian tersebut diceritakan dalam hadits riwayat Anas ra. Sementara menurut kisah hadist riwayat Muslim, teman-teman Muhammad mengira ia telah dibunuh. Hingga mendengar teriakan teman-temannya, Halimah As Sa’diyah, pengasuhnya segera datang dan menemukan Muhammad kecil dalam keadaan pucat.
Setelah masa pengasuhannya selesai, Halimah As Sa’diyah, menyerahkan kembali Muhammad kepada Aminah, ibunya. Pada usia enam tahun, Muhammad dibawa ibunya berziarah ke makam ayahnya Abdullah. Dalam perjalanan Aminah mendadak sakit, lalu meninggal dunia.
Muhammad pun dalam keadaan yatim piatu. Selanjutnya, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, hingga sang kakek meninggal, Abu Thalib menggantikannya sebagai pengasuh. Abu Thalib, seorang pedagang yang tidak terlalu kaya. Muhammad banyak membantu pamannya menggembalakan domba, biri-biri, dan sapi. Semenjak kecil, anak ini memiliki sifat suka bekerja keras, jujur, dan amanah.
Deretan peristiwa dan ujian pada masa kecilnya, membuat diri Muhammad kian kuat. Muhammad berhasil melalui masa kecilnya dengan tabah dan tegar. Hingga suatu saat pada usia 12 tahun, seorang pendeta Kristen bernama Bauhirah menjumpai Muhammad dalam perjalanannya ke Syam (Siria) bersama pamannya. Bauhira melihat tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad kecil. Bauhira menasihati Abu Thalib agar berhati-hati dan menjaganya, jangan sampai terdengar oleh kaum Yahudi. Kemudian Abu Thalib kembali ke Mekah.
Hingga kelak ketika dewasa, pada usia 25 tahun, Muhammad dipercaya Siti Khadijjah untuk mengelola bisnisnya. Sifat jujur dan amanah inilah yang membuat Siti Khadijah mempercayainya. Muhammad menjadi pedagang hebat.
***
Mekah adalah pusat perdagangan. Para pedagang dari mana saja ada. Hingga suatu hari timbul kegaduhan, saat pedagang Yaman merasa ditipu pedagang Mekah. Pedagang Yaman menyindir para pedagang Mekah dengan bait syair di jalan-jalan. Pedagang Mekah pun marah. Musyarawah digelar. Muhammad termasuk pedagang ulung, beliau mengusulkan untuk membuat perjanjian perdamaian dan menyatukan membentuk komite perdamaian antar suku di Mekah.
Setelah peristiwa itu, Mekah menjadi kian ramai dalam urusan ekonomi dan perdagangan. Muhammad makin dikenal, karena banyak memberikan teladan, ketulusan, dan kejujuran. Tidak hanya di Mekah, akhlak mulia Muhammad dikenal hingga di semenanjung Arab. Beliau pun diberi gelar Al-Amin oleh masyarakat Mekah.
Diangkat Menjadi Rasul
Ketika Muhammad sedih dan gelisah melihat umatnya. Beliau pun pergi bertahan nuts atau berdiam diri dalam gua Hira. Tepatnya 17 Ramadhan 611 M, wahyu pertama diterima Muhammad. Surat pertama Al Alaq (Iqro).
Waraqah, paman Siti Khadijah, seorang yang paham Injil dan Taurat menguatkannya. “Sungguh suamimu telah mendapatkan wahyu, sebagaimana Nabi Musa. Ia akan menjadi rasul untuk umatnya,” ucap Waraqh. Siti Khadijah bergembira, firasatnya selama ini benar. Sebagai tonggak penting, dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad, adalah peristiwa Isra Mi’raj. Dari peristiwa ini, perintah salat wajib lima waktu diturunkan untuk umat Islam. Nabi Muhammad meninggalkan dua wasiat berupa Al-Quran dan Hadist sebagai petunjuk dan jalan kehidupan umat Islam.
Nabi Muhammad diurutkan dalam nomor pertama, nomor satu tokoh dunia, dalam buku Seratus Tokoh Dunia. Beliau adalah tokoh terbaik yang menebarkan kasih sayang dan membawa amanah dan memiliki sifat jujur. Seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Islam yang membawa berkah dan perubahan bagi dunia.
Kutipan di atas diambil dari buku “Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul” yang ditulis Iip Syarifah, S.Pd.I. Buku ini berisi kisah teladan dari para nabi dan rasul yang bisa menjadi bahan inspirasi menebar semangat kebaikkan dan kedamaian untuk anak-anak. Buku terbitan Cikal Aksara ini dikemas dalam bahasa yang mudah dan sederhana untuk dipahami, serta dicetak di atas kertas art paper full color, sehingga menarik dan awet untuk disimpan dan dikoleksi. Lengkap juga dengan dan latihan soal interaktif beserta kunci jawaban di setiap akhir ceritanya.
Selamat mengajak putra-putri bunda untuk membaca dan menuai hikmah.
Info Pre-Order Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul, periode 26 Juli hingga 4 Agustus 2018 klik di sini.
Foto/Image: https://www.biography.com/people/muhammad