Yuk Bun, Edukasi Anak untuk Ikut Kelola Sampah Rumahan dengan Cara Asyik
Disiplin membuang dan memilah sampah bisa diperkenalkan sejak anak-anak. Aturan ini semua bermula dari rumah dan sekolah hingga menjadi kebiasaan yang melekat spontan dan membekas pada anak. Pendidikan ini penting dikenalkan sedini mungkin.
Jangan biasakan anak membuang sampah sembarangan. Kabarkan perilaku membuang sampah dan memilahkan sampah adalah bagian dari tugas kehidupan yang mulia dalam rangka merawat bumi.
Ingat kembali bunda, seperti kita ketahui anak adalah peniru yang baik. Jika orang tuanya memberikan contoh baik, anak kemungkinan besar akan mengikutinya.
Belajar Memilah Sampah Rumahan
Nah, terkait soal sampah rumahan jelaskan dengan bahasa sederhana untuk anak. Lakukan banyak contoh, praktik, serta mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampahnya.
Sampaikan juga kebersihan itu penting untuk kesehatan kita semua. Untuk keluarga Bunda yang beragama Islam, bisa menjelaskan keutamaan kebersihan sebagai sebagian dari iman, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Taruhlah tempat sampah di ruang-ruang tertentu, seperti dapur atau depan rumah. Intinya letakkan di posisi yang mudah dijangkau oleh siapa saja, terutama anak-anak.
“Indonesia penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia. Bila sampah plastik tidak dikurangi tahun 2030 akan lebih banyak sampah daripada ikan di laut.
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014 – 2019.
Bedakan dua macam tempat sampah untuk dua macam sampah (organik dan anorganik). Berikan tempat sampah dengan tanda warna berbeda dan tuliskan mana yang untuk sampah organik dan mana yang untuk anorganik. Oia, sampah basah dan sampah kering juga perlu dipisahkan ya.
Eittt tunggu, khusus untuk baterai bekas jangan dimasukkan ke tempat sampah ya. Baterai tergolong sampah berbahaya dan beracun. Kumpulkan sampah baterai dan bisa diberikan ke tempat dropzone sampah elektronik bersama-sama dengan barang elektronik lain yang sudah rusak atau ingin dibuang, seperti handphone bekas dan lainnya.
Beri tahu anak, jadwal truk sampah yang akan mengambil sampah di depan rumah. Kegiatan ini biasanya terjadi secara rutin di perkotaan dan komplek perumahan. Sementara itu, di kampung-kampung biasanya gerobak sampah keliling yang datang ke rumah-rumah. Sampah-sampah akan dibawa ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara).
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makanan, seperti sampah sayuran, tulang ikan, atau sampah yang berasal dari hewani dan nabati. Sampah organik mudah diurai oleh tanah, oleh bumi. Kertas bekas seperti koran juga termasuk sampah organik.
Sementara sampah anorganik, contohnya sampah-sampah yang terbuat dari plastik, kaca, besi, dan lainnya. Sampah kering dan sampah basah perlu kita pisahkan untuk memudahkan pengelolaan bagi dinas kebersihan dan pengelolaan sampah. Sampah-sampah tersebut akan didaur ulang dan digunakan kembali (reduce, reuse, recycle).
Video visual bumi penuh dengan sampah plastik, bisa dikenalkan sebagai efek buruk dari sampah plastik yang digunakan oleh manusia. Jenis sampah plastik adalah sampah berbahaya bagi lingkungan karena tidak bisa diurai tanah.
Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah
Untuk menggugah aksi nyata kelola sampah dan mengedukasi anak-anak diperkenalkan dalam buku cerita bergambar berjudul “Aksi Lima Sahabat Selamatkan Bumi dari Sampah.” Buku ini disusun dalam konten cerita dan visual gambar yang unik dan menarik. Orangtua dan anak-anak akan berjumpa banyak visual grafis yang mudah dipahami.
Nah, setelah tahu gambaran kategori sampah organik dan anorganik, sebagai bagian dari lembar aktivitas bermain, ada quiz dan aktivitas mencocokkan sampah sesuai kategori.
Buku bergambar edukasi sampah ini penting untuk anak, memberikan wawasasan dan ajakkan aksi nyata mengelola sampah yang berawal dari buku. Buku yang diterbitkan oleh Cikal Aksara ini ditulis oleh 11 penulis dan 1 ilustrator dari Rumah Belajar Menulis Ibu Profesional Jakarta. Anak bunda pasti suka karena dikemas dengan grafis dan ilustrasi yang menarik.
Go Green dan Selamat Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari.